ISLAM Vs
SAPI...???
Kabupaten Kudus
merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah, yang letaknya di pantai utara
Jawa, yang dikategorikan sebagai kota kuno, yang dikenal sebagai kota
bersejarah. Hal ini terbukti banyak peninggalan sejarah, kepurbakalaan, cagar
budaya, tradisi dan adat istiadat leluhur. Terutama, pada transisi agama Hindu
ke Islam, yaitu masa berkembangnya agama Islam di Pulau Jawa.
Beliau adalah
Sunan Kudus yang bernama asli Syekh Ja’far Shodiq. Beliau pula yang menjadi
salah satu dari anggota Wali Sanga sebagai penyebar Islam di Tanah Jawa. Sosok
Sunan Kudus begitu sentral dalam kehidupan masyarakat Kudus dan sekitarnya.
Kesentralan itu terwujud dikarenakan Sunan Kudus telah memberikan pondasi
pengajaran keagamaan dan kebudayaan yang toleran.
Salah satu santri
sunan kudus yang pandai dan berwajah tampan adalah
Raden Mas Bagus. Raden Mas Bagus, putra bangsawan Mataram. Dan, karena
kepandaian dan ketampanannya itu, salah satu putri bangsawan Hindu pada saat
itu jatuh cinta, ia bernama Aruna Amrita Kalinda yang cantik jelita.
Kedua
muda-mudi itu akhirnya berjanji sehidup semati. Akan tetapi, janji kesetiaan
itu didengar oleh Sunan kudus. Sunan kudus tidak mengizinkan hubungan mereka
karena perbedaan keyakinan. Karena hubungan Raden Mas Bagus dan Aruna Amrita
Kalinda semakin menjadi-jadi, Sunan Kudus akhirnya memberikan tugas-tugas yang
berat untuk Raden Mas Bagus agar mereka berpisah. Akan tetapi hal tersebut itu
justru dimanfaatkan Raden Mas Bagus dan Aruna Amrita Kalinda untuk mempererat
hubungan mereka hingga Sunan Kudus kehabisan ide untuk memisahkan mereka.
Hingga akhirnya Sunan Kudus melarang
menyembelih sapi kepada para pengikutnya. Bukan saja melarang untuk
menyembelih, sapi yang notabene halal bagi kaum muslim juga ditempatkan di
halaman masjid kala itu. (hal ini dimaksudkan agar sang putri Aruna Amrita Kalinda dan
keluarganya masuk Islam). Langkah
Sunan Kudus tersebut tentu mengundang rasa simpatik putri Aruna Amrita Kalinda dan
keluarganya masuk Islam serta
masyarakat hindu yang waktu itu
menganggap sapi sebagai hewan suci. Mereka kemudian berduyun-duyun mendatangi
Sunan Kudus untuk bertanya banyak hal lain dari ajaran yang dibawa oleh
beliau. Lama-kelamaan, bermula dari situ, masyarakat semakin banyak yang
mendatangi masjid sekaligus mendengarkan petuah-petuah Sunan Kudus tak
terkecuali putri Aruna
Amrita Kalinda dan keluarganya.
Islam tumbuh dengan cepat.
Dan
akhirnya Raden Mas
Bagus dan Aruna Amrita Kalinda hidup bersama.
Sampai sekarang ajaran itu masih dianut
masyarakat Kudus. Tidak mengherankan jika di Kudus terkenal dengan kuliner dari
kerbau, bukan sapi, seperti sate dan soto kerbau. Sunan Kudus tidak pernah menutup Kudus bagi orang
beragama lain. Dia ingin setiap pemeluk agama bergandengan tangan membangun
kesucian dengan keyakinan dan cara masing-masing.
Oleh:
Qoniatu Saadah (11310090/BSA C)
Tugas:
ke-4/23 Maret 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar